Maestro BK Indonesia

Maestro BK Indonesia
Prof. Dr. Prayitno, M.Sc.Ed, beliau merupakan maestro BK Indonesia. Beliau menghibahkan seluruh hidupnya untuk kemajuan BK, sehingga dapat kita nikmati dan tekuni ilmunya sampai saat ini.

Monday, June 18, 2012

sejarah perkembangan psikologi agama


SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI AGAMA
            Untuk menetapkan secara pasti kapan psikologi agama mulai dipelajari memang terasa agak sulit. Baik dalam kitab suci, maupun sejarah tentang agama- agama tidak terungkap secara jelas mengenai hal itu. Namun demikian, walaupun tidak secara lengkap, ternyata permasalahan yang menjadi ryuang lingkup kajian psikologi agama banyak dijumpai baik melalui informasi kitab suci agama maupun sejarah agama.
            Berdasarkan sumber Barat, para ahli psikologi agama menilai bahwa kajian mengenai psikologi agama mulai popular sekitar abad ke 19 . Sekitar masa itu psikolohi yang semakin berkembang digunakan sebagai alat untuk kajian agama. KJajian semacam itu dapat membantu pemahaman terhadap cara bertingkah laku, berpikir dan mengemukakan perasaan keagamaan.
Karena itu, untuk menentukan dengan pasti kapan agama itu mulai diteliti secara psikologis agak sukar, barangkali tidak mungkin. Karena dalam agama itu sendiri sudah terkandung ilmu jiwa bahkan sebagian besar dari ajaran agama merupakan bimbingan yang tidak dapat dilepaskan dari kejiwaan.
Dapat dikatakan bahwa yang mula-mula berani mengemukakan hasil penelitiannya secara ilmiah tentang agama adalah adalah Frazer dan Taylor. Mereka membentangkan bermacam-macam agama primitif dan menemukan persamaan yang sangat jelas antara berbagai bentuk ibadah pada agam Kristen dan ibadah-ibadah orang-orang primitif, seperti pengorbanan karena dosa warisan, hari kebangkitan dan sebagainya. Hhasil penelitian ini membangkitkan perhatian para ahli untuk memandang agama sebagai suatu aspek kehidupan manusia yang dapat diteliti dan dipelajari seperti aspek-aspek lainnya dalam kehidupan manusia.
Berikut ini akan dikemukakan beberapa ahli yang mempunyai peranan penting dalam sejarah pertumbuhan dan perkembangan psikologi agama:
1.      Edwin Diller Starbuck
Dapat dikatakan bahwa gerakan baru terhadap penelitian ilmiah dalam bidang Ilmu Jiwa Agama dimulai dengan tegas pada tahun 1899 yaitu dengan keluarnya buku Starbuck pada tahun 1988 yang berjudul “The psychology of Religion, an Empirical Study of the Growth of Religious Consciousness” buku yang mengupas pertumbuhan perasaan agama pada seseorang.
Starbuck merupakan murid dari William James, akan tetapi ilmunya tentang Ilmu Jiwa Agama melampaui gurunya. Sehingga dapat dikatakan perhatian James timbul dan berkembang karena hasil karya muridnya.
2.      George Albert Coe
Dia menggunakan hypotis dalam usahanya untuk mencari hubungan antara reaksi-reaksi agamis dengan watak (temperamen). Bukunya terbit pada tahun 1900 dengan judul “The Spiritual Live”. Dalam bukunya ia menekankan tentang konversi. 
3.      James H Leuba
Ia termasuk orang yang pertama kali meneliti agama dari segi ilmu jiwa. Ia mempunyai pandangan objektif, sehingga ia berusaha keras untuk menjauhkan ilmu jiwa agama dari unsur-unsur kepercayaan. Ia berpendapat bahwa tidak ada gunanya mendefinisikan agama, karena itu hanya merupakan kepandaian orang bersilat lidah.
Pendapatnya pernah dimuat di dalam The Monist vol. XI Januari 1901 dengan judul “Introduction to a Psychological Study of Religion”. Kemudian pada tahu 1912 diterbitkannya buku dengan judul “A Psychological Study of Religion”.  
4.      Stanley Hall
Stanley hall juga menggunakan cara-cara yang sama dengan Leuba dalam menerangkan fakta-fakta agamis, yaitu dengan tafsiran materaialistis. Dalam penelitiannya terhadap remaja-remaja pada tahun 1904, ditemukan persesuaian antara pertumbuhan jiwa agama pada tiap individu, dengan pertumbuhan emosi dan kecenderungan terhadap jenis lain. Maka umur dimana jiwa mulai terbuka untuk cinta, maka pada umur itu pulalah timbul perasaan-perasaan agama yang ekstrim. Pendapat-pendapatnya tersebut terdapat dalam bukunya “Adolescence”, vol II ch. XIV dan “Jesus the Christ”, 1917. 
5.      William James
Karyanya dalam ilmu jiwa agama adalah “The Varieties of Religion Experience”. Karya nya tersebut memberikan semangat banyak ahli dalam mengadakan penelitian-penelitian di bidang ilmu jiwa agama. Pada tahun 1904 mulai terbit majalah “The Journal of Religious Psychology” dan The American Journal of Religious Psychology and Education” yang berlangsung sampai tahun 1915.
James berpendapat bahwa seorang ahli jiwa akan dapat meneliti dorongan-dorongan agama pada seseorang seperti mempelajari dorongan-dorongan jiwa lainnya dalam konstruksi pribadi orang tersebut. Hanya saja James menghidangkan bahan-bahan ilmiah yang berharga itu, sekedar bersifat deskriptif saja.  
6.      George M. Stratton
Pada tahun 1911 terbit buku “Psychology of Religious Life” yang ditulis oleh George M. Stratton. Pendapat yang dikemukakannya cukup menarik perhatian, dimana ia berpendapat bahwa sumber agama adalah konflik jiwa dalam diri individu.
7.      Fluornoy
Pada tahun 1901 Fluornoy berusaha mengumpulkan semua penelitian psikologis yang pernah dilakukan terhadap agama, sehingga dapat disimpulkannya cara-cara dan metode yang harus digunakan dalam meneliti fakta-fakta tersebut. Diantara prinsip-prinsip yang harus digunakan tersebut adalah:
a.      Menjauhkan penelitian dari Transcendance
b.      Prinsip mempelajari perkembangan
c.       Prinsip perbandingan
d.      Prinsip dinamika  
8.      James B. Pratt
James B Pratt menerbitkan bukunya “The Religious Consciousness” pada tahun 1920. Walaupun sebenarnya ia adalah guru besar dalam ilmu filsafat.  
9.      Rudolf Otto
Di Jerman terbit pula buku “Das Heilige” oleh Rudolf Otto yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1923. Yang terpenting dalam buku itu adalah pengalaman-pengalaman psikologis dari pengertian kesucian, yang diambilnya sebagai pokok dalam hal ini adalah sembahyang. Buku yang cukup menarik untuk zamannya.  
10.  Pierre Bovet
Pada tahun 1918 ia adalah mahasiswa di Akademi “J.J Rousseou”, bahwa ia mengadakan penelitian terhadap dokumen-dokumen yang ada padanya sehingga hasilnya dikumpulkan dalam suatu buku yang berjudul “Le Sentiment Religieux et la Psychologie de L’Enfart”.
            Di tanah air sendiri tulisan mengenai psikologi agama ini baru dikenal sekitar tahun 1970 an yaitu oleh Prof. Dr. Zakiah Daradjat. Ada sejumlah buku yang beliau tulis untuk kepentingan. Buku pegangan bagi mahasiswa di lingkungan IAIN. Diluar itu, kuliah mengenai psikologi agama juga sudah diberikan, khususnya di fakultas tarbiyah oleh Prof. Dr. A. Mukti Ali dan Prof. Dr . Zakiah Daradjat sendiri. Kedua orang ini dikenal sebagai pelopor pengembangan psikologi agama di IAIN di Indonesia.
            Sejak menjadi disiplin ilmu yang berdiri sendiri, perkembangan psikologi agama dinilai cukup pesat, dibandingkan usianya yang masih tergolong muda. Hal ini antara lain disebabkan, selain bidang kajian psikologi agama menyangkut kehidupan manusia secara pribadi, maupun kelompok, bidang kajiannya juga mencakaup permasalahan yang menyangkut perkembangan usia manusia.
            Tampaknya, para ilmuwan dan agamawan yang semula berselisih pendapat mengenai psikologi agama, kini seakan menyatu dalam kesepakatan yang tak tertulis, bahwa dalam kehidupan modern ini, peran agama menjadi kian penting. Dan pendekatan psikologi agama dapat diguanakan dalam bentuk memecahkan berbagai problema – problema kehidupan yang dihadapi manusia sebagai makhluk yang memiliki nilai – nilai peradaban dan nilai moral.

No comments:

Post a Comment