Tugas akhir
Teknik Laboratorium Konseling II
Oleh: RIZKY
ANDANA POHAN
Nim: 120903602
Dosen: Novi
Hendri Sag, SH, M.Pd
|
|||||||
MATERI
PEMBAHASAN
\
|
PELOPOR
|
HAKIKAT MANUSIA
|
TEORI – TEORI
KEPRIBADIAN
|
KASUS - KASUS
|
TUJUAN
KONSELING
|
TEKHNIK
KONSELING
|
ISTILAH
KONSELING
|
Konseling
Psikoanalisis Klasik
(
KOPSAK)
|
Sighmud
Freud
|
·
Manusia
dideterminasi oleh kekuatan – kekuatan irasional, motivasi – motivasi tak
sadar, kebutuhan biologis, naluriah dan instink – instinknya.
·
Masa
lampau yang mempengaruhi terhadap tingkah laku individu itu sendiri.
·
Tingkah
laku individu ditentukan oleh faktor intrapsikis, interpersonal, dan psikis
determinisme
|
·
Tingkat
kesadaran, ambang sadar, ketidaksadaran.
·
Id
adalah sistem dasar kepribadian, yang berisi nafsu, pemuasan saja, sifat
hewani manusia.
·
Ego
adalah penghubung dunia nyata id dan superego.
·
Superego
adalah kontrol diri terhadap id dan ego tersebut.
|
Teknik
konseling ini cocok bagi individu yang mengalami masalah : Phobia, stres,
traumatis, kekecewaan yang berlebihan.
|
·
Menjadikan
hal – hal yang tidak disadarinya menjadi disadarinya.
· Memberikan
kesempatan pada klien menghadapi situasi yang selama ini ia gagal
mengatasinya.
·
Membantu
klien menata kembali struktur watak kepribadian klien.
·
Rekonstruksi
kepribadian.
|
·
Asosiasi
bebas yaitu memberikan kesempatan seluas – luasnya kepada klien untuk
mengungkapkan yang terasa.
·
Transferensi
adalah mengarahkan perasaan – perasaan tertekan.
·
Interpretasi
adalah engarahkan klien untuk menatap dunia nyata.
·
Analisis
mimpi adalah menganalisi harapan klien.
·
Penafsiran
resistensi adalah menafsirkan harapan klien.
|
·
id:
sifat dasar manusia
·
ego:
dunia nyata.
·
Superego:
kontrol diri.
·
Cakrawala:
pandangan hidup
·
Kecemasan
realitas : rasa khawatir yang nyata.
·
Penyangkaln:
pertahanan melaan kecemasan.
·
Proyeksi
: mengalamatkan sifat tertentu.
·
Fiksasi
: menjadi terpaku.
·
Regresi:
melangkah mundur.
·
Rasionalisasi:
menciptakan alasan yang baik.
·
Sublimasi:
menggunakan jalan keluar.
·
Displacement:
mengarahkan energi pada objek lain.
·
Represi:
melupakan isi kesadaran yang traumatis.
·
Formasi
reaksi: melakukan tindakan yang berlawanan.
·
Anima:
pria
·
Animus:
wanita.
·
Persona:
topeng untuk merespon sesuatu.
·
Ekstrovert:
mengarahkan seseorang pada dunia eksternal dan objektif.
·
Introvert:
mengarahkan seseorang kedunia internal dan subjektif.
·
Orientasi
refresif: menggantungkan diri pada orang lain.
·
Orientasi
eksploitatif: mengambil berbagai hal dari orang lain.
·
Orientasi
menimbun: menemukan keamanan.
·
Orientasi
pasar: memandang orang lain sebagai subjek.
|
Konseling ego
(KONEGO)
|
Alfred
Adler
Carl
gustav jung
Erich
Fromm
|
·
Manusia
tidak hanya sekadar terikat pada dorongan instink nya, melainkan dipengaruhi
oleh lingkungan.
·
Mengutamakan
fungsi ego yang merupakan energi psikologikal individu, meskipun masih
mengakui adanya id dan superego.
|
·
Kepribadian
merupakan produk dari berbagai faktor dalam waktu yang lama.
·
Perkembangan
psikoseksual trust, autonomy, initiative, industry, ego identity, intimacy,
generality, integrity.
·
Ego
berkembang atas kekuatan sendiri, tidak bergantung pada id.
·
Pertumbuhan
ego normal merupakan perkembangan komunikasi pada anak: diferensiasi,
hubungan dengan lingkungan, proses sosialisasi, coping ability, tingkah laku
enam tahun pertama.
·
Fungsi
ego lebih positif
|
Teknik
konseling ini cocok bagi individuyang mengalami masalah perasaan, putus asa,
kegagalan, kurang percaya diri, emosi tidak stabil.
|
·
Keseluruhan
pribadi diarahkan untuk berubah.
·
Konselor
membantu klien memperbaiki fungsi ego yang rusak sehingga menimbulkan
kemudahan bagi klien.
·
Membantu
klien membantu identitas ego, memperluas dan memperkuat berfungsinya sistem
ego.
|
·
Pengawalan.
·
Pengontrolan
proses
·
Transferensi.
·
Counter
transference.
·
Diagnosis
dan interpretasi.
·
Apabila
klien sudah menyadari diarahkan kepada tingkah laku baru: konselor
mengajarkan cara – cara baru, klien dilatih, mempergunakan tugas rumah yang
harus dikerjakan klien.
|
·
Proyeksi:
mengemukakan sesuatu yang sebenarnya.
·
Trust:
kepercayaan
·
Autonomy:
mengurus kepentingan sendiri.
·
Initiative:
langkah inisiatif.
·
Misstrust:
rasa gagal
·
Ambiguitas:
keadaan bebas.
·
Virtue:
kekuatan dasar.
·
Guilt:
perasaan bersalah.
·
Inferiority:
perasaan rendah diri.
·
Role
confusion: kebingungan peran.
·
Isolation:
menutup diri dari orang lain.
·
Dispair:
rasa putus asa.
·
Interpretasi:
memberikan kesempatam kepada klien memahami masalahnya.
·
Impulse
economnic: kemampuan ego menyalurkan tingkah laku yang tepat.
·
Cognitive
function: kemampuan ego untuk menganalisi perannya.
·
Controling
function: kemampuan ego memusatkan usaha.
·
Identitas
ego: polaritas dari seseorang.
·
Treathment:
terapi yang diberikan.
·
Kerja
mimpi: manifes yang kurang mengancam.
·
Eksperimental:
percobaan – percobaan.
|
Konseling
Individu (KOPSIN)
|
Alfred
Adler
|
·
Manusia
tidak semata – mata bertujuan
memuaskan dorongan – dorongannya, tetapi secara jelas juga termotivasi
untuk melaksanakan :tanggung jawab sosial, pemenuhan kebutuhan untuk mencapai
sesuatu.
·
Tingkah
laku individyu ditentukan oleh : lingkungan, pembawaan, individu sendiri.
·
Tingkah
laku individu ditentukan oleh ng diluar individu, melainkan oleh bagaimana
individu mempersepsikan dan menginterpretasikan kejadian itu;
1.
Persepsi
dan interpretasi itu membentuk fiksi yang menjadi tujuan bagi tingkah laku
individu( fictional goal)
2.
Fictional
goal menjadi arah dari tingkah laku individu untuk mengatasi kelemahannya
dalam menghadapi dunianya. Fictonal goal ini menjadi life goal.
3.
Life
goal yang menjadi arah tingkah laku itu k lebih jauh akan membentuk life style.
4.
Sosial
interest adalah manusia dilahirkan
sebagai makhluk sosial, dan apapun yang dilakukannya selalu
dalamhubungannya dengan kelompok sosial.
|
·
Dasar
kepribadian terbentuk pada usia 4- 5 tahun pertama.
·
Pada
awal manusia dilahirkan dengan feeling of inferiority- feeling of
superiority.
·
Anak
– anak menghadapi lingkungannya dengan kemampuan dasarnya dan
menginterpretasikan lingkungannya itu.
·
Social
interst nya eleologis - berkembang.
·
Selanjutnya
terbentuklah human individuality, bersifat: self deterministik
Teologis – holistik.
·
Individu
sukar menyadari sepenuhnya is – nya sendiri. Untuk menjelaskannya biasanya
diperlukan orang lain.
|
Teknik
konseling ini cocok bagi individu yang mengalami masalah : peraaan rendah
diri, cacat mental atau fisik
Perasaan
yang diabaikan
Perfeksionis
yang tidak wajar
Menutup
diri berlebihan.
|
·
Membantu
klien mengubah konsep tentang diri sendiri: a. Menstruktur dan menyadari is
klien, b. Mengurangi penilaian negatif tentang dirisendiri dan perasaan
inferiorny.
·
Mengoreksi
persepsi klien tenang lingkungannya dan mengembangkan ujuan – tujuan baru
yang hendak dicapai melalui tingkah laku baru klien.
·
Membangun
kembali si klien..
|
·
Analisis
Is
-
Memahami
cacat fisik dan mental
- Memahmi tingkah
laku klien
- Memahami pola
asuh
- Interpretasi
yang tajam
- Interpretasi
yang tajam.
·
Interpretasi
early recollecion (er)
·
interpretasi
|
·
life
style: gaya hidup individu.
·
Social
interest: hubungn dengan kelompok lain.
·
Inferiority:
peraaan rendah diri.
·
Superority:
perasaan mampu.
·
Rigid:
terlalu keras.
·
Fictional
gioal: fiksi tujuan tingkah laku individu.
·
Selfish:
mengisolasi diri.
·
Early
recollection: mendiskusikan dengn klien ingatannnya pada masa lalunya.
·
Self
creative: menciptakan tujuan.
·
Preconcious:
ambang kesadaran.
·
Realitas
subyektif: persepsi keyakinan individu dan kesimpulan individual.
·
Reorientasi:
klien mengambil keputusan dan memodifikasi sasaran mereka.
·
Hiolistik:
seorang klien adalah sutu bagian integral dari sistem sosial.
·
Feeling
of neglect: perasaaan diabaikan.
·
Beeing
unloved: perasaan tak disenangi
·
Feminity:
kewanita – wanitaan.
·
Innerself:
dorongidup, tingkah laku individu untuk mengatasi kelemahannya.
·
Unconcious dari dalam diri.
·
Life
goal: tujuan hidup, tingkah laku individu untuk mengatasi kelemahannya.
·
Concious:
kesadaran.
|
Konseling
analisis transaksional ( KONSISTRAN)
|
Erick
Berne
|
·
Setiap
individu merupakan kesatuan dari tiga ego state: a. Ego state parent, b. Ego
state adult, c. Ego state child
·
Motivasi
hidup.
Setiap
individu menanggung dua kebutuhan fisik dan psikis.
Stimulus
hunger and strokes
Strukture
hunger
Position
·
Transaksi:
komunikasi antar individu.
·
Manusia
pada dasarnya baik.
Manusia
mempunyai kemampuan untuk hidup mandiri.
·
Memiliki
potensi untuk mengelola dirinya termasuk untuk hidup mandiri.
|
· Individu yang
berpotensi positif, apabila diberi suasana yang baik dan menggantungkan ia
akan menjadi orang yang mampu menghadapi kenyataan.
· Individu
berkembang sejak lahir dan dipengaruhi oleh faktor – faktor fisik, psikis dan
sosial ekonomi
· Lipos paling
awal: soko untuk ini perlu strokes positif tanpa syarat.
· Hanya satu es
yang aktif pada saat tertentu dalam berkomunikasi.
· Kepribadian
yang sehat merupakan hasil dari asuhan yang baik dari orang tua dengan ciri:
-dimilikinya sikap hidup SOKO.
Life scrifft yang bebas dan terbuka
terhadap games dan strokes.
Dapat mempergunakan ketiga ES dengan
baik dan lentur.
|
·
Teknik
konseling ini cocok bagi individu yang mengalami masalah: konflik masa lampau
dengan orang tua.
·
Merasa
tidak diperhatikan
·
Depresi
·
Rasa
yang tak bermaknba
·
Merasa
diri tidak berguna.
|
·
Mendekontaminasi
es yang terganggu.
·
Membantu
menggunakan ketiga es secara baik dan lentur.
·
Membantu
menggnakan ego state adult secara optimal
·
Mendorong
berkembangnya : life position soko
b. life scrift baru dan produktif
|
1.
permission – membebaskan klien
2.
protection – melindungi klien
3.
potency
operatiotion
: menunjukkann:
a.interogation
: mengkonfrontasiakan.
b.specification:
mengkhususkan
c.
confrontation: menunjukkan
d.
explanation: transaksi
e.
ilustration : mencontohkan
confirmation:
mendorong klien
f.
interpretation : menyadari latar belakang
g.
crystalizatrion: menjelaskan kepada klien telah siap menjalani games
memperoleh strokes yang diperlukan.
|
·
Ego
state: pernyataan ego
·
Ego
state parent: diwarnai oleh perintah, peringatan dan sanksi.
·
Ego
state adult: berorientasi pada fakta dan diwarnai kenyataan.
·
Ego
state child: spontan, kreatif, cenderung statis
·
Stimulus
hunger &strokes: perlunya perhatian dari orang lain.
·
Structur
hunger: pemnfaatan waktu 24 jam
·
Potency:
mendorong klien menjauhkan diri dari injuction dari orang tua.
·
Illustration:
membicarakan contoh.
·
Confirmation:
mendorong klien untuk lebih bekerja keras.
·
Protection:
melindungi diri dari ketakutan.
·
Ulterior:
transaksi terselubung.
·
Crossed:
komunikasi silang.
·
Complementry:
transaksi sejajar.
·
Counterscript:
kondisi yang berlawanan dengan life scrift.
·
Life
scrifft: rencana hidup.
·
Permission:
kebebasan bertindak
·
Injuctio:
perintah orang tua harus dilaksanakan.
·
Position
hunger: kebutuhan individu untuk menegaskan pola – pola kehidupannya.
·
Intimacy:
berhubungan karab dengan orang lain.
·
games:
bermain bersama orang lain.
·
Activities:
melakukan kegiatan
·
Withdrawel:
menarik driri
·
Rituals:
memberikan respon.
|
KONSELF (
KONSELING SELF)
|
CARL
ROGERS
|
· Manusia adalah
rasional, dan dapat menentukan nasibnya sendiri
· Dalam kondisi
yang memungkinkan, manusia akan mampu mengarahkan diri sendiri, maju, dan
menjadi individu yang positif dan konstruktif.
|
· Kepribadian
merupakan hasil dari interaksi terus-menerus antara organisme, lapangan
fenomenal, dan self.
· Kepribadian
selalu dalam keadaan berkembang.
Ciri
kepribadian yang sehat yaitu tingkah lakunya menyenangkan, baik untuk diri
sendiri, dan juga diterima dan dinilai positif oleh orang lain.
·
Kondisi
yang diharapkan :kondisi yang terus menerus memberikan penilaian positif oleh
so kepada individu, meskipun beberapa tingkah laku individu itu tidak dapat
dibenarkan. Individu terhindar dari
COW dan mengembangkan unconditional self regard
|
· Teknik
konseling ini cocok bagi mereka yang mengalami masalah
· Kecemasan atau
ketegangan terus-menerus
· Tingkah laku
yang rigid (tidak luwes)
· Menolak situasi
baru .
Salah
dalam memepersepsi.
|
· Memandirikan
klien agar dapat menetukan keputusannya sendiri.
· Membantu klien
menjadi lebih matang dan kembali melakukan Self Actualization
Membebaskan
klien dari kungkungan tingkah laku selama ini, yang semuanya itu membuat
dirinya palsu dan terganggu.
|
· Kondisi yang
diperlukan untuk proses konseling : Psycologycal
contact, minimum state of anxiety, conselor gemuiness: jujur, tulus tanpa
pamrih,emphatic understanding, client peception, concretnes, imediacy, and
confrontation
· Pendekatan jika
– maka
· Proses
konseling
· Penerapan agar
konselor menjadi lebih luwes dalam menerapkan pendekatan ini pada klien
· Pendekatan:
yaitu jika proses konseling dapat terjadi, maka suatu hal nyata akan dapat diraih.
· Proses
konseling: yaitu klien didorong untuk sebanyak mungkin menggunakan kata ganti
“saya”, klien di dorong untuk melihat pengalaman-pengalamannya dari sudut
yang lebih realistic, dank lien didorong untuk kembali menjadi dirinya
sendiri.
Penerapan:
yaitu, konselor tidak perlu memberikan berbagai informasi kepada klien, focus
kegiatan konseling adalah terhadap individu klien, bukan terhadap masala
|
·
Life
scrifft: rencana hidup.
· Permission
·
Confirmation:
mendorong klien untuk lebih bekerja keras.
·
Illustration:
membicarakan contoh.
·
Potency:
mendorong klien menjauhkan diri dari injuction dari orang tua.
· Konstruktif:
teratur
· Eksternal: dari
luar diri
· Internal: dari
dalam diri
· Persepsi:
pandangan, tanggapan
· Fenomenal:
keadaan nyata
· Self: diri
· Kekinian:
sekarang
· Diagnosis:
penentuan sesuatu dengan gejalanya.
· Intelektual:
kecerdasan, menurut pikiran
· Ekspresi:
ungkapan jiwa lewat gerak badan
· Realistis:
kenyataan
· Rigid: tidak
luwes
· Organism:
keseluruhan dari seseorang
· Adopsi:
pengangkatan, pemungutan
· COW: condition
of worth
· SRG: Self
regard
· OVP: organismic
valuing process
· PRO: positive
regard from others
· DM: defense
mechanism
SA:
self-actualization
|
KONGES
(KONSELING GESTALT)
|
FREDERICK
PERLS
|
·
Tingkah
laku mengacu kepada gestalt
·
Manusia
membentuk suatu keseluruhan yang berarti dari fenomena lingkungannya.
·
Kejadian
dalam lapanagn fenomenal dapat dapat dibedakan antara ground dan figure
·
Semua
fenomena menjadi figure tergantung
kepada kebutuhan individu
·
Arti
yang diberikan kepada figuretergantung kepada penghayatan individu terhadap
ground – nya.
·
Kesadaran
individu tehadap lapangan fenomenalnya akan mempengaruhi ketepatan persepsi
dan tingkah lakunya.
· Manusia tidak
dapat dipahami, kecuali dalam keseluruhan konteksnya,
· Manusia
merupakan bagian dari lingkungannya dan hanya dapat dipahami dalam kaitannya
dengan lingkungannya itu,
·
Manusia
berpotensi untuk menyadari sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi, dan
pemikirannya, serta mampu mengatur dan mengarahkan hidupnya secara efektif.
|
Teori
kepribadian terdiri atas:
·
Kekuatan
yang memeotivasi perkembangan kepribadian
·
Dorongan
utama individu adalah untuk mencapai self actualization, dan self regulation.
·
Hal
tersebut dapat dicapai dengan tiga tahap: social, psychopysical, spritual
·
Melalui
tiga proses yaitu adaption, acknowledgement, approbation.
· Kepribadian
adalah produk dari interaksi antara individu dengan lingkungan yang
dipersepsinya,
· Kepribadian
terdiri dari tiga entitas: self, self-image, dan being.
Kekuatan
yang memotivasi perkembangan kepribadian yaitu self actualization dan self
regulation
|
Teknik
konseling ini cocok bagi individu yang mengalami masalah perpecahan dalam
dirinya, sehingga tidak mampu lagi untuk berpikir secara logis.
Anak
yang manja dan selalu ingin bergantung pada orang lain.
|
·
Membangun
integritas kepribadian
·
Mengentaskan
individu yang kondisinya tergantung pada pertimbangan orang lain ke mengatur
diri sendiri.
·
Integrasi
tidak pernah sempurna, kematangan tidak pernah penuh. Hal itu berlangsung
terus, tak pernah berhenti.
·
Meningkatkan
kesadaran individu agar dapat beringkah laku menurut prinsip gestalt, semua
situasi bermasalah, yang muncul, dan selalu akan muncul, dapat diatasi dengan
baik.
|
Teknik
konseling terdiri dari:
·
Proses
pengawalan, orientasi sekarang dan disini.
· Memfrustasikan
klien: dengan cara menghadapkan klien langsung kepada masalahnya, dan
konselor tidak memberikan solusi terhadap masalah klien itu.klien yang harus
mencari dan melakukannya sendiri.
·
Proses
pengawalan : konselor bersedia membantu tetapi tidak akan bisa mengubah
klien, konselor menekankan agar klien mengambil tanggung jawab sendiri atas
tingkah lakunya.
·
Teknik
eksperiensial: untuk meningkatkan kesadaran klien tentang diri sendiri dan
masalah-masalahnya, sehingga dengan demikian klien mengintegrasikan kembali
dirinya
|
· Konteks:
hubungan kalimat
· Actor : pemain,
pelaku
· Reactor:
pereaksi
· Potensi:
kemampuan
· Sensasi:
keadaan yg ditimbulkan rangsangan
· Efektif: tepat
guna
· Fenomena:
keadaan nyata
· Persepsi:
pandangan, tanggapan
· Realistis:
kenyataan
· Rigid: tidak
luwes
· Organism:
keseluruhan dari seseorang
· Adopsi:
pengangkatan, pemungutan
· COW: condition
of worth
· SRG: Self
regard
· OVP: organismic
valuing process
· Reactor:
pereaksi
· Potensi:
kemampuan
· Sensasi:
keadaan yg ditimbulkan rangsangan
· Efektif: tepat
guna
· Adaptation:
adaptasi
· Acknowledgement:
menemukan diri
· Approbation:
mengembangkan perbedaan dalam kepribadian
· Interaksi:
hubungan timbale balik
· Rigid: tidak
luwes, kaku
· Luck of
responsibility: tidak mau bebas
· Disowning of
needs: menolak kebutuhan diri
· Integrasi:
penyatuan yang utuh
· Aktualisasi:
pengaktualan, pelaksanaan
· Motif: dasar
melakukan sesuatu
· Konfrontatif:
bertentangan
· Solusi:
pemecahan, penyelesaian
|
KONBE (
KONSELING BEHAVIORAL)
|
SKINNER
|
·
Manusia
makhluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor – faktor dari luar
.
·
Tingkah
laku dipelajari ketika individu berinterkasi dengan lingkungan melalui hukum
– hukum belajar : pembiasaan klasik, pembiasaan operan, peniruan.
·
Tingkah
laku tertentu terkait dengan kepuasan dan ketidakpuasan yang diperolehnya.
·
Dengan
demikian individu melalui pengalaman – pengalaman yang mengarahkannnya kepada
pola – pola tertentu.
|
Teori
– teori kepribadian terdiri atas:
· Struktur
kepribadian individu meliputi pola-pola tingkah laku yang dipelajari.
· , Peranan
penguatan amatlah penting, terutama self reinforcement.
|
Teknik
konseling ini cocok bagi mereka yang mengalami masalah berkenaan dengan
masalah belajar, kebiasaan – kebiasaan yang bersifat negatif.
Tindakan
salah suai yang masih dalam kategori manusia normal.
|
Tujuan
konseling ini adalah:
·
Agar
klien mampu untuk mendefenisikan maslahnya sendiri.
· Agar klien
mampu mengungkapkan kesuksesan/kegagalan, kekuatan/kelemahan, pola hubungan
interpersonal, tingkah laku penyesuaian.
·
Agar
klien dapat merumuskan dan menentukan sendiri metode untuk mencapai perubahan
tingkah laku.
·
Konselor
dan klien bersama –sama menetapkan / merumuskan tujuan – tujuan khusus
konseling.
|
Teknik
konseling behavioral didasarkan pada: penghapusan respon yang telah
dipelajari terhadap perangsang, dengan demikian respon – respon yang baru
akan dapat dibentuk.
\-
teknik umum
· Shaping :
memodifikasi tingkah laku melalui pemberian penguatan.
· Extinction :
mengurangi frekuensi berlangsungnya tingkah laku yang tidak diingini.
· Reinforcing
incompatible behaviors : memberikan penguatan terhadap suatu respon yang akan
mengakibatkan terhambatnya kemunculan tingkah laku yang tidak diingini.
· Imitative
learning : memberikan contoh atau model melalui film, tape recorder, contoh
nyata/langsung.
· Contracting :
merencanakan prosedur pemberian penguatan terhadap tingkah laku yang diinginkan.
· Cognitive
learning : memberikan penjelasan lisan tentang berbagai hal
· Covert reinforcement : memberikan penguatan
dengan jalan membayangkan hal-hal yang bersangkutan dengan tingkah laku yang
menjadi objek konseling.
· Teknik khusus:
latihan keluguan, latihan respon – respon seksual, latihan penenangan,
desentisasi.
|
· Sanksi:
ganjaran
· Monitoring:
memantau
· Kontrak:
perjanjian
· Prosedur: jalur
penyelesaian
· PI: peniruan
· PO: pembiasaan
operan
PK:
pembiasaan klasik
· ungkapan jiwa
lewat gerak badan
· Realistis:
kenyataan
· Rigid: tidak
luwes
· Organism:
keseluruhan dari seseorang
· Adopsi:
pengangkatan, pemungutan
· COW: condition
of worth
· Reaktif:
bersifat tanggap
· Control:
pengawasan, pemeriksaan
· Interaksi:
hubungan timbale balik
· Klasik: kuno
· Pola: model,
contoh
· Abnormal: tidak
normal
· Permisif:
bersifat terbuka
· Ekspresi:
ungkapan jiwa lewat gerak badan
· Teknik: cara
· Modifikasi:pengubahan
bentuk dan ukuran
· System: teratur
menurut system
· Frekwensi:
kekerapan, daya
Cognitive
learning: penjelasan lisan tentang berb
· Ekspresi:
ungkapan jiwa lewat gerak badan
· Realistis:
kenyataan
· Rigid: tidak
luwes
· Organism:
keseluruhan dari seseorang
· Adopsi:
pengangkatan, pemungutan
|
KOREAL (
KONSELING REALITAS)
|
GLASSER
|
· Tingkah laku
manusia didorong untuk memenuhi kebutuhan dasar baik psikologikal maupun
fisiologikal yang sama untuk semua orang,
· Kebutuhan
fisiologikal yaitu segala sesuatu untuk mempertahankan keberadaan organism,
sedangkan kebutuhan psikologikal yaitu kebutuhan untuk dicintai dan mencintai
serta untuk berguna bagi diri sendiri dan orang lain,
Kedua
kebutuhan psikologikal itu disatukan menjadi kebutuhan akan idetitas.
|
· Perkembangan
kepribadian merupakan fungsi dari bagaimana individu belajar untuk memenuhi
kebutuhannya,
· Yang dapat
memenuhi dengan baik disebut berfungsi secara tepat (responsible), sedangkan
yang tidak baik disebut berfungsi secara tidak tepat (irresponsible),
Agar
seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, maka ia harus belajar tentang
norma-norma bertingkah laku secara bertanggung jawab, serta memahami dan
mampu menghadapi kenyataan.
|
Teknik
konseling ini cocok bagi individu yang mengalami masalah sulit untuk menerima
kenyataan, mudah putus asa, tidak mampu untuk beradapatasi dengan baik dengan
lingkungan, persepsi yang kurang seimbang dalam diri individu itu sendiri.
· Apabila
seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhannya, ia akan kehilangan hubungan
dengan kenyataan, persepsinya terhadap kenyataan menjadi kacau.
-
|
·
Tujuan
konseling ini adalah untuk mengajari / melatih klien agar mamapu memenuhi
kebutuhannya dengan mempergunakan pedoman realitas.
·
Mengajar
dan melatih klien memenuhi kebutuhannya dengan mempergunakan pedoman R3 yaitu
Right (norma-norma yang berlaku), Responsibility ( kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan pribadi tanpa mengganggu pemenuhan kebutuhan orang lain), Reality
(acuan nyata bagi bagi pemenuhan kebutuhan pribadi).
|
Teknik
konseling ini ialah:
·
Keterlibatan
konselor berperan aktif dalam konseling ini.
·
Konseling
realitas adalah suatu proses konseling yang rasional.
· Personal :
menciptakan suasana hangat dan penuh perhatian terhadap klien dengan
mempergunakan kata ganti saya, anda, kita.
· Menekankan sekarang
(kekinian): menekankan berfungsinya klien sekarang, bukan masa lalu.
· Lebih
memfokuskan pada tingkah laku sekarang daripada perasaan.
· Mempertimbangkan
nilai : klien diajak untuk menilai tingkah lakunya sendiri, apakah
responsible/ merugikan diri sendiri atau orang lain.
· Merencanakan :
membuat rencana khusus untuk megubah tingkah laku yang tidak responsible.
· Pengukuran :
pengukuran hasrat atas rencana pengubahan tingkah laku.
·
Tidak
ada maaf : apabila rencana yang dibuat itu tidak terlaksana, konselor tidak
bertanya mengapa melainkan membantu klien membuat rencana baru selanjutnya.
|
· Irresponsible:
pemenuhan secara tidak tepat
· SI: success
identity
· FI: failure
identity
· Realita:
kenyataan
· Persepsi:
pandangan, tanggapan
R3:
Right, responsibility, realit
· Rasional: masuk
akal
· Fleksibel:
lunak, luwes
· Sensitive: peka
· Feeling:
perasaan
Kekinian:sekarang
· Psiko: kejiwaan
· Fisio: keadaan
fisik
· Identitas:
keterangan diri
· Responsible:
pemenuhan secara tepat
· Rigid: tidak
luwes
· Organism:
keseluruhan dari seseorang
· Adopsi:
pengangkatan, pemungutan
· COW: condition
of worth
· SRG: Self
regard
· OVP: organismic
valuing process
· PRO: positive
regard from others .
|
KOREM
(KONSELING RASIONAL EMOTIF)
|
ALBERT
ELLIS
|
· Manusia
memiliki kemampuan inheren untuk berbuat secara rasional ataupun tidak
rasional.
· Berfikir dan
merasa itu sangat dekat dan bergandengan satu sama lain, pikiran seseorang
dapat menjadi perasaannya dan sebaliknya.
· Manusia adalah
suatu keberadaan dalam alam semesta ini; sebuah gatra.
· ADD sangat
bervariasi antara individu yang satu dengan individu lainnya, individu dapat
memahami ADD nya sendiri.
· Antar sesama
individu atau sekelompok manusia dapat saling memberika
|
Perkembangan
kepribadian:
·
Manusia
tercipta dengan dorongan yang kuat untuk mempertahankan diri dan memuaskan
diri.
·
Kemampuan
untuk self desktruktif, hedonis buta, dan menolak aktualisasi diri.
·
Individu
sangat mudah dipengaruhi oleh orang lain.
· Kepribadian
tercipta dengan dorongan yang kuat untuk mempertahankan diri dan memuaskan
diri,
· Individu sangat
mudah dipengaruhi orang lain, keadaan seperti ini terlebih-lebih lagi terjadi
pada masa kanak-kanak.
|
Teknik
konseling ini cocok bagi individu yang mengalami masalah:perasaan terlalu
merendahkan diri sendiri, kurang bisaberpikir rasional, tidak bisa menerima
kenyataan yang sebenarnya, bagi individu yang terlanjur pasarah akan keadaan
hidupnya.
|
Tujuan
konseling ini adalah:
·
Mengubah
pemikiran yang tidak logis kearah pemikiran yang lebih logis lagi.
·
Memerangi
pemikiran yang tidak rasional di dalam
diri kilien itu sendiri.
·
Mengubah
pemikiran yag tidak logis, jika pemikiran yang tidak logis itu diperangi maka
klien akan mengubahnya
|
Teknik
konseling ini adalah: konseling kognitif, konseling emotif – evokatif, dan
konseling behavioral.
· Konseling
kognitif : memperlihatkan kepada klien bahwa ia haruslah meninggalkan
sikapnya yang perfeksionistik apabila ia ingin lebih bahagia dan terlepas
dari kecemasannya.
· Konseling
emotif-evokatif: mengubah system nilai klien. Berbagai teknik digunakan untuk
menyadarkan klien antara yang benar dan salah, seperti memberikan contoh,
bermain peran, agar klien melepaskan pikirannya yang tidak rasional dan
menggantinya dengan yang rasional.
Konseling
behavioral : mengembangkan pola berfikir dan bertingkah laku yang baru segera
setelah klien menyadari kesalahan-kesalahannya.
|
· SD: self
destructive
· Sugesti:
mempengaruhi
· Aktualisasi :
pengaktualan, pelaksanaan
· Hedonis:
penganut hedonism
· Emosional:
penuh perasaan
· IB: irrasional
belief
· Control:
pengawasan
· Otoritatif:
bersifat otoriter
· Persuasive:
meyakinkan, tanpa kekerasan
· Rasional:
berdasarkan logika
· Irrasional:
diluar logika
· Persuasive:
meyakinkan, tanpa kekerasan
· Kognitif:
berfikir, bersifat pengetahuan
· Emotif
:mengharukan
· Behavior:
tingkah laku
· Rasional: masuk
akal
· Fleksibel:
lunak, luwes
· Sensitive: peka
· Feeling:
perasaan
Kekinian:sekarang
· Psiko: kejiwaan
· Fisio: keadaan
fisik
· Identitas:
keterangan diri
· Responsible:
pemenuhan secara tepat
· Sanksi:
ganjaran
· Monitoring:
memantau
· Kontrak:
perjanjian
· Prosedur: jalur
penyelesaian
· PI: peniruan
· PO: pembiasaan
operan
|
KONSELING
EKLEKTIK
|
FREDERICK
CHARLES THORNE
|
Ma manusia adalah suatu keberadaan dalam alam
semesta ini,berbeda dari gatra – gatra lain yang bukan manusia ,ADD dan ADL
pada manusia dapat diberi ciri berikut :
·
ADD
sangat bervariasi antra individu yang satu dengan yang lainnya; individu dapat
memahami ADD-Nya sendiri.
·
Selain
dapat memberikan ADL kepad gatra di luar dirinya ,manusia pun dapat
membirikan ADL kepada dirinya sendiri.
·
Antar sesama individu atau sekelompok manusia
dapat saling memberikan ADL
·
ADD
dan ADL pada manusia bersifat lentur dan dinamis
·
ADD
dan ADL terhadap diri sendiri serta ADL dari luar diri sendiri terus –menerus
berinteraksi yang menghasilkan perkembangan pada diri individu.
Lima
dimensi kemanusian yang melekat pada diri setiap insan yaitu:
·
Di
mensi fitrah
Dimensi
keindividualan
·
Ddimensi
kesosialan
·
Ddiimensi
kesusilaan
·
Dimensi
keberagamaan.
Kelima dimensi tersebut merupakan ADD
hakiki pada manusia. ADD tersebut dapat di jabrkan kedalam sejumah ADD “
lebih kecil” yang menjangkau individu-individu manusia.ADD tersebut terus
berinteraksi dengan berbagai Adlah lainnya sehinga membentuk individu atau
kelompok manusia dengan karakteristik tertentu
|
· Kepribadian
merupakan energy individu dengan Tiga dimensi pancadaya.
· Setiap individu
berpotensi untuk melaksanakan berbagai tingkah laku secara tidak terbatas,
bebas,
· Dunia dan alam
semesta di penuhi oleh serba keberadaan. Keberadaan terbentang dari yang
paling kasat mata dan teraba sampai yang paling khayal( abstrak)serta
gaib.ada dua jenis keberadaan yaitu, keberadaan
yang sedang ada (KSA) dan keberadaan
yang mungkin ada
· Kualitas
pancadaya yang telah diperkembangkan merupakan sumber kekuatan bagi
terwujudnya tingkah laku dalam kehidupan sosial-budaya
|
Teknik
konseling inui cocok bagi individu yang mengalami masalah: putus asa, kesedihan
yang berlebihan, tidak mampu mengambil keputusan sendiri,
· Individu yang
mudah terkontaminasi dan eksklusi,
· Individu yang
gagal dalam memenuhi kebutuhan diri,
Aktualisasi
diri yang kaku, mengisolasi diri, kecemasan yang dalam
|
Tujuan
konseling ini adalah:
· Mengembangkan
tingkah laku yang benar, bertanggung jawab, dan sesuai kenyataan.
Mengubah
tingkah laku salah suai, dan membangun integrasi kepribadian
· Mengoptimalkan
energy pada diri klien dalam rangka pengembangan dan pemecahan masalah klien
Konseling memfokuskan upayanya pengentasan masalah itu
ialah kemandirian dengan lima cirinya (macirma), yaitu:
a.
Pemahaman
b.
Pemahaman dan penerimaan
lingkungan secara obyektif dan dinamis
c.
Pengambilan keputusan secara tepat
d.
Pengarah diri sesuai dengan
keputusan yang telah diambil
e.
Perwujudan diri secara optimal
|
Teknik
konseling ini ialah:
· Pemberian
informasi,
· Pemberian
contoh
· Perumusan
tujuan
· Latihan
penenangan: sederhana dan penuh
· Kursi kosong
· Permainan peran
dan permainan dialog
· Latihan
transaksional
· Analisis gaya
hidup
· Kontrak
· Pengantaran
· Penjajakan
· Penafsiran
· Pembinaan
· Penilaian
· Volume
· Keeklektikan
Pemberian
nasehat.
|
· Internal: dari
dalam diri
· Persepsi:
pandangan, tanggapan
· Fenomenal:
keadaan nyata
Self:
diri
· Konstruktif:
teratur
· Cognitive
learning: penjelasan lisan tentang berbagai hal
· Sanksi:
ganjaran
· Monitoring:
memantau
· Kontrak:
perjanjian
· Prosedur: jalur
penyelesaian
· Otoritatif:
bersifat otoriter
· Persuasive:
meyakinkan, tanpa kekerasan
· Kekinian:
sekarang
· Diagnosis:
penentuan sesuatu dengan gejalanya.
· Intelektual:
kecerdasan, menurut pikiran
· Ekspresi:
ungkapan jiwa lewat gerak badan
· Realistis:
kenyataan
· Rigid: tidak
luwes
· Adopsi:
pengangkatan, pemungutan
· Klasik: kuno
· Pola: model,
contoh
· Abnormal: tidak
normal
· Permisif:
bersifat terbuka
· Ekspresi:
ungkapan jiwa lewat gerak badan
· sekarang
· Diagnosis:
penentuan sesuatu dengan gejalanya.
· Intelektual:
kecerdasan, menurut pikiran
· Ekspresi:
ungkapan jiwa lewat gerak badan
· Realistis:
kenyataan
· Rigid: tidak
luwes
· Adopsi:
pengangkatan, pemungutan
· Klasik: kuno
· Pola: model,
contoh
·
|
Konseling
Pancawaskita
|
Prof.
Dr. Prayitno, MsC
|
Ma manusia adalah makhluk sosial yang kan selalu
membutuhkan bantuan orang lain, dan manusia mampu berpikir untuk memandirikan
dirinya dalam proses apapun.
|
Lima hal ini yang dapat dijadikan
sebagai dasar untuk bisa menjadi konselor profesional dengan
mengintegrasikan lima faktor yang mempengaruhi perkembangan dan
kehidupan individu, yaitu Pancasila, Pancadaya (daya taqwa, daya
cipta, daya rasa, daya karsa, dan daya karya). Liharid
(jasmaniah-rohaniah, individual-sosial, material-spiritual, dunia-akhirat,
dan lokal-global/universal). Likuladu (gizi, pendidikan, sikap dan
perlakuan, budaya, kondisi insidental). Dan Masidu (rasa aman,
kompetensi, aspirasi, semangat, dan penggunaan kesempatan).
|
Teknik
konseling ini cocok untu ksemua masalah aapaun karena merangkum semua
pendekatan konseling.
|
Tujuan
konseling ini adalah:
Pengaruh faktor-faktor tersebut
perlu diperhatikan secara Waskita (cerdas,
tekun, ulet, cermat, benar, waspada, arif, hati-hati) dan dilakukan
pembinaan melalui konseling, sehingga perkembangan dan kehidupan individu
menjadi lebih membahagiakan.
|
Kewaskitaan konselor selain
mengacu kepada kelima faktor yang mempengaruhi perkembangan kehidupan
individu juga kepada lima proses kegiatan konseling dengan volume yang tepat
serta kepada penerapan aspek-aspek psikologi dan pensisikan dalam membantu
individu melalui konseling,baik melalui format perorangan atau pun kelompok.
Konseling pancawaskita ( kopasta) sangat mengandalkan pengembangan dan
penerapan / perwujutan pancadaya dalam tingkatannya yang tinggi.dengan
demikian kopasta merupakan proses beragama,berkecerdasan,berperasaan,bersemangat,
dan produktif mengacu kepada perikehidupan yang beradap,adil,demokratis dan
modern.
Kewaskitaan dalama konseling
seperti ini hanya dapat di peroleh melalui proses belajar terus – menerus.
|
·
Panca:
lima
-Waskita
= Cerdas, Tekun, Ulet,
Cermat, Benar, waspada, arif, hati-hati.
·
Pancadaya (daya taqwa, daya cipta, daya rasa, daya karsa, dan daya
karya)
· Aktualisasi :
pengaktualan, pelaksanaan
· Hedonis:
penganut hedonism
· Emosional:
penuh perasaan
· IB: irrasional
belief
· Control:
pengawasan
· Otoritatif:
bersifat otoriter
· Persuasive:
meyakinkan, tanpa kekerasan
· Rasional:
berdasarkan logika
·
Liharid (jasmaniah-rohaniah, individual-sosial,
material-spiritual, dunia-akhirat, dan lokal-global/universal).
·
Masidu (rasa aman, kompetensi, aspirasi, semangat, dan
penggunaan kesempatan).
·
Likuladu (gizi, pendidikan, sikap dan perlakuan, budaya, kondisi
insidental).
|
Blog ini berpusat sebagai rujukan bagi para ilmuwan, akademisi, pakar, konsultan, ahli maupun mereka yang bergelut dalam dunia bimbingan konseling.
Maestro BK Indonesia
Sunday, January 13, 2013
Pendekatan teknik teknik konseling
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment