Maestro BK Indonesia

Maestro BK Indonesia
Prof. Dr. Prayitno, M.Sc.Ed, beliau merupakan maestro BK Indonesia. Beliau menghibahkan seluruh hidupnya untuk kemajuan BK, sehingga dapat kita nikmati dan tekuni ilmunya sampai saat ini.

Friday, October 7, 2011

PERANAN MASYARAKAT TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL INDIVIDU


BAB I
PENDAHULUAN
           
Dalam kehidupan nya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain atau yang lebih dikenal dengan sebutan makhluk social. Manusia membutuhkan lingkungan yang sangat berpengaruh. Itulah yang disebut dengan masyarakat.
W F Connell (1972, p. 68-69) menyimpulkan bahwa masyarakat adalah (1) suatu kelompok orang yang berpikir tentang diri mereka sendiri sebagai kelompok yang berbeda, diorganisasi, sebagai kelompok yang diorganisasi secara tetap untuk waktu yang lama dalam rintang kehidupan seseorang secara terbuka dan bekerja pada daerah geografls tertentu, (2) kelompok orang yang mencari penghidupan secara berkelompok, sampai turun temurun dan mensosialkan anggota anggotanya melalui pendidikan, (3) suatu ke orang yang mempunyai sistem kekerabatan yang terorganisasi yang mengikat anggota-anggotanya secara bersama dalam keselurühan yang terorganisasi.
Dalam makalah ini kami akan mencoba membahas pengaruh masyarakat terhadap perkembangan social individu, disini kami membahas mulai tahap awal dalam bermasyarakat yaitu keluarga sampai kepada peran sekolah, lingkungan pekerjaan, masalah criminal dan peranan mass media yang merupakan hal yang sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan social individu.
Karena memang pada tahap – tahap diatas lah peran masyarakat sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan social individu yang akan membentuk karakter pada anak, baik karakter positif dan negative tergantung bagaimana cara individu dapat menerimanya dan mengaplikasikannya dalam bermasyarakat.





BAB II
ISI
PERANAN MASYARAKAT TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL INDIVIDU

            Dalam kehidupan sehari – hari, manusia senanatiasa hidup dalam suatu lingkungan, baik lingkungan fisik, psikis atau spiritual. Didalam lingkungan hidup itu manusia mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan pada umumnya.
            Dalam menguraikan pengaruh masyarakat terhadap perkembangan social individu akan ditekankan pada pengaruh kelompok – kelompok social yang pertama – tama dihadapi manusia sejak ia dilahirkan yaitu keluarga. Kemudian akan dibicarakan pula beberapa hasil eksperimen mengenai pengaruh sekolah dan pengaruh lainnya pada pembentukan manusia sebagai makhluk social. Pada akhirnya akan diuraikan pula pengaruh keluarga dan lainnya dalam perkembangan tingkah laku  kriminal dari anak – anak dan pemuda.
A.     Peranan Keluarga Terhadap Perkembangan Social Individu
Keluarga merupakan kelompok social pertama dalam kehidupan manusia di mana ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia social di dalam hubunan interaksi dengan kelompoknya. Semua yang elah diuraikan dalm interksi kelompok berlaku ula bagi bagi interaksi dengan kelompoknya, termask pembentukan norma- norma social, internalisasi daripada norma – norma terbentuknya, frame of reference sense of belongingness dan lain – lainnya[1]. Didalam keluarga, manusia pertama – tama belajar memperhatikan keinginan – keinginan orang lain, belajar bekerja sama, bantu membantu, dll. Dengan kata lain ia pertama – tama belajar memegang peranan sebagai makhluk social yang memiliki norma- norma dan kecakapan – kecakapan tertentu dalam pergaulannya dengan orang lain. Pengalaman interaksi sosialnya di dalam keluarga, turut menentukan pua cara – cara tingkah lakunya terhadap orang lain.
Apabila interaksi sosialnya didalam keluargaa tidak lancar, maka besar kemungkinan interksi sosialnya dengan masyaraka juga berlangsung dengan tidak lancar. Jadi selain keluarga itu berperan sebagai tempat manusia berkembang sebagai manusia social, terdapat pula peranan – peranan tertentu di dalam keluarga yang dapat mempengaruhi perkembangan individu sebagai makhluk social.
1.      Peranan sosial ekonomi keluarga
Keadaan social ekonomi keluarga dapat juga berperan terhadap perkembangan anak – anak. Misalnya anak –anak yang orang tuanya berpenghasilan cuku , maka anak – anak tersebut lebih banyak mendapat kesempatan untuk mengembangkan bermacam – maca kecakapan. Begitu pula sebliknya.
Namun demikian status social ekonomi tidaklah dapat dikatakan sebagai factor yang mutlak, sebab hal ini tergantung pula kepada sikap orang tua dan corak interaksi dalm keluarga itu.
2.      Keutuhan keluarga
Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan social anak – anak adalah factor keutuhan keluarga. Yang dimaksud dengan keutuhan keluarga ialah keutuhan keutuhan dalam struktur keluarga, yaitu di dalam keluarga itu ada ayah, ibu dan anak – anak. Apabila tidak ada ayah atau ibu, atau kedua – duanya tidak ada, maka strukturkeluarga tidak utuh lagi.
3.      Sikap dan kebiasaan orang tua
Sikap dan kebiasaan orang tua sangat mempengaruhi terhadap perkembanga social anak, misalnya orang tua yang otoriter akan berdampak menjadiakan anak menjadi pembangkang. Pada umumnya sikap –sikap pendidikan otoriter, sikap over protection dan sikap penolakan dari orang tua dapat menjadi suatu penghalang bagi perkembangan social anak.
4.      Status anak
Status anak – anak juga berperan sebagai suatu faktr yang dapat mempengaruhi perkembangan social individu di dalam keluarga. Yang dimaksudkan status anak, ialah misalnya status anak sebagai anak tunggal, status anak sebagai anak sulung atau anak bungsu diantara kakak adiknya.
B.     Peranan Sekolah Terhadap Perkembangan Sosial Individu
Peranan sekolah dalam perkembangan sosial anak tentu ada dan pernnya cukup besar pula. Pada umumnya pendidikan sekolah itu dapat mempertinggi taraf intelegensi , hal mana sebenarnya sudah dapat diduga terlebih dahulu, karena sekolah sebagai salah satu lingkungan yang sangat besar terhadap pembentukan nilai – nilai dalam diri anak.
Peranan guru yang memegang peranan terpenting, dalam arti bahwa perhatian guru pribadi terhadap siswa siswanya, lebih memajukan perkembangan anak, daripada organisai- organisasi sekolah di mana seorang guru lebih sering menghadapi anak –anak dari kelas itu.
Peranan lainnya adalah besarnya kelas dan metode guru yang menjamin perkembangan jiwa anak. Semakin kecil kelasnya, semakin maju siswa- siswa yang duduk didalamnya, lagi pula metode yang mengajak siswa itu bekerja merupakan metode yang paling unggul.
Dapat dipahami bahwa sekolah itu bukan hanya merupakan lapangan tempat orang mempertajam inteleknya saja. Peranan sekolah itu jauh lebih luas. Bentuk – bentuk dasar daripada kelangsungan pendidikan pada umumnya ialah, pembentukan sikap dan kebiasaan yang wajar, merangsang potensi – potensi anak, perkembangan kecakapan – kecakapannya pada umumnya, belajar kerja sama dengan kawan sekelompoknya, melaksanakan tuntutan tuntutan darui contoh – contoh yang baik, belajar menahan diri demi kepentingan orang lain, memperoleh pengajaran, menghadapi saringan, yang semuanya antara lain mempunyai akibat kecerdasan otak anak  -anak seperti yang dibuktikan dengan tes – tes intelegensi.[2]
C.     Peranan Lingkugan Kerja
Dalam menguraikan peranan lingkungan kerja terhadap perkembangan social terdapat kesulitan-kesulitan, yaitu uraian-uraian tersebut kurang didasarkan atas pengertian empiris.
Pengaruh positif lingkungan kerja di dalam suatu perusahaan industri yang besar yang modern pernah dirumus sebagai berikut: dengan adanya cara kerja yang tersusun, kebersihan dan ketelitian yang harus dipelihara di dalam perusahaan besar maka orangnya pun akan memperoleh pelatihan di dalamnya. Disamping itu kecermatan, kecepatan, dan ketentraman yang diperlukan dalam bermacam-macam pekerjaan dalam suatu perusahaan modern, mempunyai pengaruh, mendisplinkan manusia dan membentuk manusia yang terampil.[3]
Sebaliknya pengaruh negative dari pada pada hidup dan cara kerja disuatu kota induistri besar modern dapat dirmuskan, bahwa interaksi social antara manusia disana tidak bersifat kekeluargaan lagi, melainkan bercorak rasional dan terlampau individualitas.
Mengenai pengaruh lingkungan pekerjaan, yang bersifat pertanian di desa ada pendapat bahwa lingkungan pekerjaan tersebut,  memudahkan terbentuknya keperibadian yang harmonis,realistis, tidak tergesa-gesa dan sifat kekeluargaan.
D.     Masalah Tingkah Laku Kriminal
Maksud menguraikan masalah ini ialah bukan untuk membahas gejala-gejala criminal, melainkan untuk memperbincangkan peranan lingkungan social masyarakat dalam perkembangan individu yang melakuikan tingkah laku kejahatan.dalam pembahasannya mengenai asal-usul daripada tingkah laku  criminal dan dalam pertimbangannya mengenai factor manakah yang memegang perana utamanya, diantaranya factor keturunan dan lingkungan.
Jadi, kriminalitas manusia normal adalah akibat baik dari factor keturunan maupun dan kadang-kadang pula faktor lingkungan memegang peranan utama dimana kedua faktor itu juga saling mempengaruhi.
E.      Peranan Mass Media
Pengaruh alat komunikasi terhadap perkembangan pribadi pada umumnya sangat besar. Alat-alat komunikasi itu misalnya majalah, surat kabar, radio, film, tv, internet dll. Yang memainkan peranan terbesar dalam menyampaikan arus informasi baik itu positif maupun negatif.
Yang menjadi perhatian adalah bagaimana pengaruh mass media ini terhadap perkembangan social individu ialah apakah dan bagaimanakah pengaruhnya yang  negative dari frekuensi menonton bioskop, melihat tv, dan dari akibat membaca komik. Menurut suatu penelitian di jerman barat pada tahun 1950 tampak bahwa anak-anak normal antara 15dan 21 tahun rata-rata menonton bioskop satu kali dalam satu minggu. Keadaan ini memacu rasa keinginan tahuan anak tersebut pada hal- hal yang dilihatnya, dan tidak jarang proses pengaplikasiaanya dilapangan salah yang menimbulkan tindakan criminal itu sendiri.[4]
Media massa khususnya memang sangat besar mempengaruhi perkembangan social individu di zaman sekarang ini, arus informasi yang begitu cepat dapat terakses ke seluruh dunia merupakan sesuatu hal yang tidak dapat kita pungkiri lagi.
Dampak positif teknologi itu khususnya mass media sangat besar, karena dengan adanya mass media semua informasi mengalir cepat tanpa ada batas ruang dan waktu. Ini tentu sangat mempengaruhi perkembangan individu, ia menjadi cerdas, perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat akan cepat tersampaikan ke seluruh penjuru dunia tanpa ada pembodohan public lagi.
Sebaliknya pula dari begitu banyak dampak positif mass media, dampak negative nya juga begitu besar yang akan menghantam bagi siapa saja yang tidak bias menahan arus gelombang mass media tersebut. Salah satu mass media adalah televisi yang luar biasa mampu untuk merubah pola tingkah laku public.
Mass media juga adalah mekanisme ideology yang memberikan kepada individu perspektif untuk memandang realitas social, janganlah heran, bila film banyak menampilkan adean kebebasan seksual, secara berangsur – angsur oran akan memandang pergaulan bebas sebagai hal yang biasa dan bahkan pertanda kemajuan. Tidak usah heran pula, bila mass media sering melukiskan adegan kekehjaman, hati orang menjadi tumpul dan kendali moralnya lemah. Tetapai jangan pula terkejut bila mass media dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan nilai – nilai yang luhur: kejujuran, patriotism, ketaqwaan, dan hal – hal lain yang lazim disebut sebagai perilaku prososial.[5]


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Ternyata masyarakat mengambil peranan yang besar terhadap perkembangan social individu. Peranan masyarakat yang besar itulah yang mampu mempengaruhi karakter suatu individu. Berdasarkan teori tabularasa bahwa awal nya manusia adalah bagaikan kertas putih, maka lingkungan masyarakat lah yang membentuknya dalam hal ini pertama kali ialah keluarga, karena inilah lingkingan yang pertama ia kenal sejak individu berada di dunia ini.
Setelah lingkungan keluarga masuklah seorang individu ke lingkungan yang lebih luas lagi yaitu masyarakat mulai dari tempat bermain, lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaaan, mengenal dunia criminal sampai kepada mengenal teknologi melalui mass media.













DAFTAR PUSTAKA
·        Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial. Semarang: Rineka Cipta, 2007
·        Bouman, Ilmu Masyarakat Umum. Jakarta: Yayasan Pembangunan, 1998
·        Djatmiko Yayat Hayati. Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta,2002
·        Rakhmat Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999
·        Salahudin, Anas. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia, 2009


[1] Abu Ahmadi, Psikologi social (Semarang: pt Rineka Cipta, 2007) hl 235
[2] Anas salahudin, Bimbingan dan Konseling (Bandung: Pustaka Setia, 2009) hl 185
[3] Yayat Hayati Djatmiko, Perilaku Organisasi ( Bandung: Alfabeta, 2002) hl 78
[4] Bouman, Ilmu Masyarakat Umum (Jakarta: Yayasan pembangunan, 1998) hl 35
[5] Jalaluddin rakhmat, Psikologi komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999) hl  253-254

No comments:

Post a Comment